tanggung sendiri aku menyusuri dan terus menyusuri menyusuri hari bersamamu tanpa henti mergelimang bahagia, sedih, nafsu, bualan cekakak dinding kamar memandangi peluh yang bercucuran uap hangat kopi mengepul menari cairan putih menodai seprei desahan mengalun mengoyak fajar terpecah suara bising mengacaukan suasana panggilan tuhan arah bersimpangan akar bercabang jalan berlainan biji berkecambah hancur tak bersisa riuh hati tak terusik petir menyambar siang hari hujan turun bersama kabut hitam derai air mata membasahi kamar kau meninggalkanku kau mencampakkanku kau menghakimiku kau buang aku kini aku sendiri kini aku berdiri di ambang nasib meratapi dengan benih yang kau beri buah cinta yang tak kau ingini kau pun tak peduli meninggalkanku disini bersama sisa cinta dan duri
Postingan
Menampilkan postingan dari Maret, 2015