tanggung sendiri

aku menyusuri dan terus menyusuri
menyusuri hari bersamamu
tanpa henti 
mergelimang bahagia, sedih, nafsu, bualan
cekakak dinding kamar
memandangi peluh yang bercucuran
uap hangat kopi mengepul menari
cairan putih menodai seprei
desahan mengalun mengoyak fajar
terpecah suara bising
mengacaukan suasana
panggilan tuhan 

arah bersimpangan
akar bercabang
jalan berlainan
biji berkecambah 
hancur tak bersisa

riuh hati tak terusik
petir menyambar siang hari
hujan turun bersama kabut hitam
derai air mata membasahi kamar

kau meninggalkanku
kau mencampakkanku
kau menghakimiku 
kau buang aku

kini aku sendiri
kini aku berdiri
di ambang nasib 
meratapi

dengan benih yang kau beri
buah cinta yang tak kau ingini
kau pun tak peduli
meninggalkanku disini
bersama sisa cinta dan duri

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KUMPULAN PUISI: DI BAWAH ARSY LEMBAYUNG SENJA part IV

Balada Pendosa

KUMPULAN PUISI: DI BAWAH ARSY LEMBAYUNG SENJA part III