Lara dan Kesendirian
Lara dan Kesendirian Oleh PP Sari Padang gurun yang gersang, tepi sungai yang kering, hamparan sawah dengan tanah yang mengeras. Semua itu terkalahkan oleh kekeringan hati Lara saat ini. pahitnya kehidupan selalu diteguknya setiap saat. Semua kehampaan hati yang menderanya sudah tidak lagi terasa. Karena terlalu hampa. Hati yang terlalu peka membuatnya kini menjadi pekak. Rintihan hatinya sendiri pun, sudah tidak bisa merasakannya. Kenyataan yang terlalu kering dan gersang tidak mengijinkannya untuk peduli pada apapun bahkan pada hatinya. Setiap kengerian yang mendera kehidupannya membuat pikirannya sempit. Dia hilang akal dan arah. Kini dia sudah tidak tau akan mengarahkan hidupnya kemana. Jalan mana yang harus dia pilih, ambil dan jalankan. Semua terlihat sama, berliku, terjal, berbatu, gersang, sendirian. Sendirian. Kata terakhir itu membuat bulu kuduk Lara berdiri. Dia benci itu. Dia benci sendirian. Namun kata itu merupakan sahabat sejatinya. Mengisi hari. Pelipur Laran...