Alunan Nada Sumbang



jemariku bercumbu dengan tuts piano
alunannya menembus malam yang pekat
meski tak mencerminkan hatiku saat memainkannya
bergulat dengan kemelut hati
ketika tahu kau sudah tak ada lagi untukku
jemariku terhenti, saat ingatan itu kembali
ingatan yang membuat sepasang mata ini
memulai siklusnya untuk menangis
jerit hati tak sampai tuk bercerita
betapa gentingnya suasana itu
sakit melebihi tertusuk jarum dalam daging
aku menangis sejadi-jadinya
 
kembali jemariku tergerak
mengalunkan nada sumbang tak enak didengar
melompat indah dari yang ku perkirakan
inilah aku, dengan segala rasaku
yang tadi mungkin hanya topeng
bersolek indah namun hampa di dalam
inilah aku, yang buruk dengan nada sumbang menusuk
namun hatiku suci tak berduri
malaikat tahu ini tak adil
kala cinta suci terbalas dusta duri
kini ingatan itu telah kucoba hilangkan
agar tak menjadi duri dalam daging

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KUMPULAN PUISI: DI BAWAH ARSY LEMBAYUNG SENJA part IV

Balada Pendosa

KUMPULAN PUISI: DI BAWAH ARSY LEMBAYUNG SENJA part III