Rapuh
buaian kata manja menyelimutiku
kala hati berpayung rindu
mengalun merdu dalam kalbu
berbaur bersama kesejukan baru
jika hendak tak acuh
apakah rasa cinta tak dapat lagi menghalau
bahkan jika hendak membunuh
apakah rasa sayang tak mampu lagi memantau
masihkah aku di hatimu
saat rasa rindu tak lagi ada
masihkah alunan kasih keluar dari bibirmu
hujan seketika terjun bebas
namun kala itu petir sedang mengganas
menghasilkan api panas
membakar hati yang meranggas
hanya jeritan yang hingga kini masih menemaniku
di tengah prahara hati meragang sebuah kepekatan kalbu
untaian kata itu tak lagi terdengar
sebab terhalang hingar bingar yang samar
kekosongan
nampak pada hatiku
di kala aku
melihatmu bercumbu
namun bukan aku
yang ada disampingmu
melainkan wanita
jahanam itu
kini aku
terperanga
tersadar bahwa
cinta dan kasih tak pernah ada
semua itu hanya
bualan belaka
meracun hati
menggores luka
semua kini telah
hilang
sirna
merana
padam
sirna
merana
padam
Komentar
Posting Komentar