Buta Mata dan Batin


Alkisah ada satu keluarga yang hidup bahagia dan dikaruniai 2 anak perempuan dengan selisih umur yan tidak terpaut jauh.  Anak pertama bernama Clara dan yang keduanya bernama Tiara. Suatu hari kedua anak itu bermain bersama temannya yang bernama Andre di halaman belakang rumahnya.
Anak-anak         
cuklek-cublek suong, suonge teng gelenter, mamuko ndue genter pak dempol lela lelo sosp nguyu ndele aleh… sir..sir pong ndele kopong,, sir..sir pong ndele kopong..
Clara     
yang ngumpetin pasti kamu ya de…?
Andre                  
salah…! Aku yang ngumpetin batunya…
Clara                     
yah aku salah lagi deh…! de… kita ganti permainan yuk..! kita main guru-guruan aja..! aku tadi diberi ini oleh Ayah…. (sambil menunjukan pulpen, Ayahn tulis putih buku tulis dan spidol)
Tiara                     
ayo… tapi Andre juga diajak ya kak…! Dia katanya kalau sudah besar ingin sekali menjadi seorang guru kak…! (dengan wajah memelas)
Clara                     
tentu saja Andre kita ajak… kan dia teman kita. (berkata sok tua didepan Andre)
Andre                  
(tersenyum manis pada Clara) terima kasih Clara.. kau teman yang baik..!

Mereka berdua saling bertatapan. Tiba-tiba…
Tiara                     
tapi aku yang pertama jadi gurunya ya kak…(merebut spidol dan papan tulis dari tangan kakaknya).

Clara                     
tidak… sudah jelas aku dulu.. aku kan lebih tua dari kamu dan semua ini kan kepunyaan aku…(merebut kembali barang-barangnya yang direbut adiknya itu)
Andre  
tidak bisa!!! Seharusnya aku dulu dong kan aku yang kalo udah besar mau jadi guru(merebut spidol dan papan tulis dari Clara)

Merekapun bertengkar memperutkan kedua benda itu. Sampai akhirnya kejadian yang mengubah masa depan mereka kelak terjadi. Pertengkaran mereka membuat Andre terdorong oleh Tiara dan kepalanya terbentur kursi yang berada didekatnya. Dan Tiara tak sengaja menarik tutup spidol lalu kakaknya tak sengaja mencolokkan spidol itu di kedua matanya. Clara pun panic, menangis dia brjalan mencari kedua orang tuanya namun dia terjatuh dan kepalanya terbentur papan tulis itu. mendengar kegaduhan yang terhenti, ibu dan Ayah mereka datang dan syok melihat keadaan di tempat tersebut.
Mama  
Ayah… ada apa ini…?(berlari mendekati anak-anaknya sambil menangis), ya allah apa yang terjadi pada mereka
Ayah                     
ayo mah… kita harus segera membawa  anak-anak ke rumah sakit, sebelum mereka kehabisan darah… Ayah telpon ambulan dulu..
Mama                  
ya allah selamatkan ketiga anak yang tak berdosa ini. Beri mereka kesempatan untuk tetap hidup (berderai air mata)
Ayah                     
mah… itu dia ambulannya sudah datang! Ayo cepat angkat anak-anak ini!

2 bulan berlalu. Tiara dan Clara masih dirawat di ruang ICU di salah satu rumah sakit ternama di Jakarta. Sedangkan Andre telah dibawa orng tuanya kerumah sakit terbaik di luar negri karena otaknya terinfeksi virus. Setelah 3 bulan berlalu mereka akhirnya sembuh, namun ada satu hal yang membuat suasana rumah itu berubah. Canda tawa itu tlah hilang rasanya di keluarga ini.
Di ruang tamu
Mama                  
Ayah kenapa melamun… masih memikirkan Clara dan Tiara? Mereka akan baik-baik saja yah… Mama yakin itu..!(berusaha meyakinkan suaminya)

Ayah     
bagaimana Ayah tidak cemas? Bagaimana Ayah tidak memikirkan mereka? Bagaimana nasib mereka nanti mah? Melihat Clara amnesia dan Tiara buta total! Dan Bagaimana nasib Ayah juga?
Mama                  
maksudnya nasib Ayah apa?(dengan nada bingung)
Ayah                     
10 tahun lagi Ayah telah merencanakan akan mengikuti pemiliha gubernur DKI jika public tahu bahwa Ayah punya anak cacat seperti Tiara bagaimana? Ayah malu mah! Ayah benci dengan cobaan yang allah kasih pada keluarga kita ini!!
Mama  
Tiara tetap anakmu juga yah… ingat itu! anak adalah titpan janganlah kita menyia-nyiakan hal itu!
Ayah                     
mulai sekarang Cuma Clara anak Ayah TITIK!!
Tak terasa 10 tahun  telah berlalu. Dan perkataan Ayah Tiara dan Clara benar dia mencalonkan menjadi gubernur DKI dan juga tetap menganggap hanya Claralah anaknya.
Di ruang tamu
Ayah                     
mah.. ra… lihat Ayah ya… Ayah mau belajar kampanye…! Wahai saudaraku seiman dan setakwa jika kalian memilih saya menjadi gubernur saya berjanji akan menggratiskan bayaran sekolah sampai jenjang SMA/SMK. Jadi pilih dan coblos NO. 1
Clara     
wah… Ayah hebat! Ayah keren banget!
Mama                  
iya Ayah keren banget!.(merangkul Tiara)Nak kau bisa dengar Ayahmu berkampanye tadi? Hebat bukan? Andai kamu bisa melihatnya pasti kamu akan sangat  bangga padanya!!
Tiara                     
tanpa melihatnya aku sudah sengat bangga padanya mah,,,
Ayah                     
memangnya kau siapa? Anakku itu Cuma Clara! Iya kan nak?(sambil merangkul Clara)

 Clara                    
memangnya siapa yang mau punya adik seperti kamu? Kau itu buta beda sekali denganku.. iya kan yah, mah,?
Mama                  
Ayah..Clara..! kalian apa-apaan sih! Kalian tidak boleh bicara seperti pada Tiara! Ayah dan adil macam apa kalian ini! Kalian tidak punya hati! Tega sekali mengatakan semu itu pada Tiara! Kalian kejam!
Tiara                     
Mama jangan nangis… Tiara gak apa-apa kok…! Tiara ngerti memang sulit menerina kenyataan ini!
Mama                  
yah.. urusan kita belum selesai...! (mengajak Tiara kekamar) ayo nak kita tidur saja sudah jam 9

Keesokan harinya mereka sarapan bersama tanpa berkomunikasi. Sampai setelah makan malam pun barulah mereka mulai mau berkomunikasi lagi.
Di ruang makan
Clara                     
yah.. mah.. nanti aku mau kenalin pacar aku yang sering aku ceritain itu sama Ayah, Mama. Dia aku ajak kesini.
Mama                  
kenapa kamu tidak mengajaknya makan malam sekalian saja
Ayah                     
benar itu kata Mama kamu…(berusaha mencairkan suasana)
Clara                     
bener nih yah..mah? yaudah besok dia aku ajak makan malem bareng ya mah!
Tiara                     
asik… nanti kenalin aku ya kak.. aku kan juga pengen tau pacar kakak aku pasti cakep ya kak?(muka bahagia)
Clara                     
enak aja… pokoknya nanti saat pacar aku kesini jangan pernah kamu muncul dihadapannya, dan untuk seterusnya.. mengerti!(nada membentak)

Tiara                     
i..iya kak kalo kakak malu, dan gak mau aku ketemu sama pacar kakak juga gak apa-apa kok. lagipula aku yakin kalau pacar kakak itu cakep dan baik hati(berusaha tabah)
Clara                     
sekalipun kamu bertemu dengannya kamu kan gak bisa liat. percuma!!
Tiara                     
oh iya ya…(tersenyum)
Mama                  
Clara!! Bisakah kamu tidak menjelek-jelekkan adik kamu sehari saja? Tak puaskah kamu?
Ayah                     
sudah..sudah… jangan marahin Clara terus dong! Lagi emang Tiara yang salah!

Mereka menyelesaikan makanannya dan pergi ke ruang tamu. Ding-dong… bel berbunyi ternyata itu adalah Andre.
Clara                     
yah.. kenalin ini Andre…, mah cepet kesini temen aku udah dating nih”
Andre                  
Andre.. om tante!
Ayah                     
Ayah tinggal sebentar ya…, Clara janga lupa temennya dibikinin minum..!
Clara                     
siap yah…!(pergi ke dapur)
Mama                  
sepertinya tante pernah lihat kamu…, tapi dulu! Kamu mirip sekali dengan teman Clara saat kecil!
Andre                  
tadi juga ada beberapa orang yang berkata seperti itu padaku saat mau kesini, tapi sepertinya bukan tante saya dari kecil tinggal di Singapure”
Mama                  
tante tinggal dulu ya…
Clara                     
nih diminum dulu…
Andre
Mama dan Ayah kamu sangat terbuka sepertinya padaku…

Tak lama mereka mengobrol Tiara lewat dihadapan mereka
Andre                  
ra.. itu siapa? Dia buta ya?
Clara                     
hah… itu.. itu.. anak pembantu aku… dia memang buta total sejak lahir..
Tanpa Clara ketahui ternyata Tiara mendengar perkataan itu begitu juga Mamanya.

Keesokan harinya terjadi pertengkaran yang hebat antara keluarga ini.
Mama                  
Clara Mama mau bicara sama kamu… sini nak..
Clara                     
Mama kalo mau bicara bicara saja mang mau bicara apa sih..
Mama                  
kenapa semalem kamu mengtakan bahwa adik kamu itu adalah anak pembantu?, kamu sudah kelewat batas ya..(menjewer Clara dihadapan suaminya)
Ayah                     
kamu ini apa-apaan si mah…
Mama                  
kamu masih mau bela anak mu yang kurang ajar ini..? ini semua karena kamu terlalu memanjakannya yah?
Ayah                     
memang sudah seharusnya karena dia adalah pewaris perusahaan nanti! Kamu tidak suka?(ingin menampar isrtinya)
Mama                  
apa…! Ayo tampar yah.. tampar kalo itu buat Ayah puas!!
Tiara                     
sudah… mah…yah… Tiara saja tidak marah kok.!kenapa harus diributkan!
Mama                  
ayo nak kita pergi ke teras rumah aja!
Sorenya Andre datang kerumah Clara namun  saat itu Clara tidak ada.
Andre                  
ass… !
Mama                  
waalaikum salam… eh nak Andre… mau ketemu Clara ya…? Dia tadi pergi sama Ayahnya beli martakab sebentar lagi juga pulang, kamu tunggu didalam saja yuk…
Andre                  
iya tante…
Mama                  
tante tinggal dulu ya.. mau bikin makan malam dulu…, tapi tante bikini minum dulu ya ..

Tiara melewati Andre tanpa mengetahui kalau sedang ada tamu dia duduk disebelah Andre
Tiara                     
ada acara bagus apa ya sore ini…?
Andre                  
kamu kan anak pembantu itu iya kan? Kenapa duduk disini… seharusnya kamu duduk di bawah kalau mau nonton tv
Tiara                     
oh iya ya aku lupa.. maaf ya den…, (beranjak duduk di lantai) namamu Andre ya…? Aku boleh bertanya sesuatu padamu?
Andre                  
tentu saja boleh?

Mama Tiara masuk ke ruang tamu dengan membawakan minum tapi tidak jadi karena melihat ada Tiara yang sedang asik mengobrol dengan Andre. Dan diapun menguping pembicaraan mereka berdua.
Tiara                     
apa kau punya luka jaitan di kepala? Apa kamu tinggal di singapure saat kamu usia 8 tahun? Apa kamu tau kenapa kamu punya luka itu?

Andre                  
kok kamu bisa tau semua itu… baiklah akan aku ceritakan padamu karena kamu sepertinya sangat penasaran tapi kamu harus berjanji jangan cerita pada Clara. aku takut dia tak suka lagi pada ku. Kata bokap-nyokap luka ini aku dapat karena kecelakaan saat bermain dengan temanku saat kecil dulu. Mereka tinggal di Jakarta tapi aku tidak tahu sekarang mereka ada dimana dan bagaimana nasib mereka sekarang. Tapi Mama ku sering bilang aku sering mengigau nama Clara dan Tiara. Oh ya boleh ku tau siapa namamu?
Tiara                     
Tiara den… ternyata begitu kisah hidup kakak… kakak mau tahu bagaimana aku bisa dapat bata buta ini?
Andre                  
Clara bilang kamu buta sejak lahir?
Tiara     
tidak ndre… buta ini kudapat saat aku berumur 8 tahun. aku sedang bermain bersama kakakku Clara dan temenku bernama Andre. kita hendak bermain guru-guruan namun semua menjadi kacau saat kita memperbutkan papan tulis dan spidol dan tak sengaja aku mendorong Andre sampai kepalanya terbentur kursi dan kakakku yang marah karena tutup spidolnya aku ambil marah dan menusukkan spidol itu ke mataku dan aku langsung pingsan. Dan setelah itu aku sudah seperti ini. Ternyata kakakku terkena gegar otak ringan setelah beberapa hari kesembuhan ku.
Andre  
(wajah binggung) jadi kamu ini bukan anak pembantu? Kamu ini adiknya Clara? Dan kamu dan Clara adalah temenku saat kecil? (mengangkat Tiara untuk duduk di sofa)
Tiara                     
iya dre… kau sudah besar dan tampan supanya… (meraba-raba wajah Andre)
Andre                  
tapi kenapa Clara tega mengatakan bahwa kamu anak pembantu dan bukan adik kamu?
Tiara                     
dia dan Ayah malu mengakuiku sebagai adik dan anak mereka…. Tapi aku ngerti kok…
Andre                  
apa kaka kamu tau penyebab kamu begini?
Tiara                     
tidak ada yang tahu.. 10 tahun aku simpan cerita ini sekalipun Ayah dan Mama.. kamu janji ya jangan cerita semua ini pada siapapun dirumah ini, aku tidak ingin mereka membenci kakakku yang merupakan idola ku..
Andre                  
kau memang berhati emas…

Mama Tiara yang mendengar semua itu secara spontan membanting minuman yang dia bawa. Yang bersamaan dengan kedatangan Ayah dan Clara.
Clara                     
mah aku pulang….
 Andre? Sejak kapan kamua ada disini?
 anak pembantu ngapain kamu disini sana kedapur nih kasih Mamaku
Andre                  
kamu apa-apaan ra….? Dia ini adik kamu bukan pembantu kamu!
Ayah                     
nak Andre jangan pernah membentak anak saya…!
Andre                  
kenapa? Om keberatan? Om itu adalah Ayah terjahat yang pernah saya kenal! Ayah macam apa yang tidak mengakui anaknya sendri sekalipun dia buta!! Apa om tau kenapa dia buta? Itu semua karena anak kasayangan om ini! saat Tiara berumur 8 tahun yang sedang bermain guru-guruan bersama kakaknya Clara dan temennya bernama Andre yaitu aku. Awalnya memang hnaya sekedar bermain namun semua menjadi kacau saat kita memperbutkan papan tulis dan spidol dan tak sengaja Tiara mendorong Andre sampai kepalanya terbentur kursi dan Clara yang marah karena tutup spidolnya aku ambil marah dan menusukkan spidol itu ke mataku dan Tiara langsung pingsan. Ternyata Clara itu terkena gegar otak ringan setelah beberapa hari kesembuhan Tiara jadi dia tidak tahu semua ini.
Clara                     
apa semua itu benar yah? Ayo jelaskan semu itu apa? Ini pasti bohongkan pa? Tiara… apa semua yang dikatakan Andre benar?(menangis)
Ayah                     
tidak mungkin anak saya melakukan hal sekeji itu pada adiknya sendiri?? Kau pasti mengada-ada!!(ingin menampar Andre)
Andre                  
om mau tampar saya silahkan! Tapi itu tak dapat menyelesaikan masalah om

Mama  
(Klompraaaaaaaaaaaaaaaaanggggggggggggggggg…………….)“stop..stop kalian ini (menangis).
Tiara, Ayah, Clara
Mama…(berlari menghampiri Mama)
Mama                  
Mama sudah dengar semua itu dari perkataan Tiara tadi… maafkan Mama sayang… coba dulu Mama ada saat kamu bermain pasti tidak begini jadinya…(memeluk Tiara)
Tiara                     
jadi Mama sudah tau semuanya? Maafin Tiara ya mah Tiara Cuma gak ingin bikin semua sedih…
Clara                     
jadi semua ini bener? Claralah yang udah bikin Tiara buta? Kakak macam apa aku ini? Maafin kakak ya ra…. Kakak bener-bener gak tau….
Ayah                     
ra… maafin Ayah juga ya… Ayah khilaf nak…
Tiara                     
sebelum kalian minta maaf  aku sudah memaafkan kalian kok…
Ayah                     
makasih ya ra… kamu memang anak yang baik
Clara                     
kaka janji akan selalu disamping Tiara dan gak bakal ninggalin Tiara lagi. Kakak akan jadi mata untuk Tiara…”

Akhirnya mereka saling memaafkan dan hari-hari Tiara berubah menjadi hari-hari yang penuh kehangatan ditengah-tengah keluarga yang sangat menyayanginya.
TAMAT


Komentar

  1. alhamdulilah akhirnya bisa jasdi juga garama ini...
    baru belajar buat matkul semester 3 nanti

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KUMPULAN PUISI: DI BAWAH ARSY LEMBAYUNG SENJA part IV

Balada Pendosa

KUMPULAN PUISI: DI BAWAH ARSY LEMBAYUNG SENJA part III